Jumat, 13 Oktober 2017

Dilarang Galau Kalau Main ke Danau Dendam Tak Sudah

Foto: Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu (Fitraya/detikTravel)

FOKUS BERITA

Pesona Bengkulu
Bengkulu - Sebuah danau di Bengkulu memiliki nama unik, Danau Dendam Tak Sudah. Meski namanya galau, namun pemandangannya mampu menghilangkan mood sedih!

Danau Dendam Tak Sudah menawarkan pemandangan indah bagi siapa saja yang datang ke sana. Terlebih jika datang saat mentari bersinar terang dan langit membuncah cerah.

Permukaan danau yang tenang akan memantulkan indahnya langit. Persis seperti cermin raksasa. Sungguh indah!

Danau yang memiliki luas 67 hektar ini berada di daerah Dusun Besar, Bengkulu. Dengan statusnya sebagai cagar alam, sudah terjamin bagaimana terawatnya danau ini.

(Fitraya/detikTravel)(Fitraya/detikTravel)
Yang menarik adalah namanya. Danau Dendam Tak Sudah. Seakan menggoda untuk ditelisik seperti apa latar belakang di balik nama ini.

Benar, ada beberapa legenda yang menyelimuti nama dari danau ini. Seperti yang pertama mengenai duel dua buaya. Alkisah buaya Bengkulu melawan buaya Lampung. Di mana buaya Bengkulu kalah dan kehilangan buntutnya dan menyimpan dendam tak berkesudahan di danau ini.

Kemudian ada juga legenda Lintah Raksasa yang merupakan penjelmaan dari sepasang kekasih. Cinta mereka tidak direstui orang tua dan mereka pun bunuh diri. Lintah itu kemudian hidup terus karena dendam tak berkesudahan.

(Fitraya/detikTravel)(Fitraya/detikTravel)


Terakhir, ada kisah yang melibatkan para penjajah. Menurut cerita, nama danaunya adalah Danau Dam Tak Sudah, bukan Dendam Tak Sudah. Konon ceritanya penjajah kolonial ingin membangun dam atau bendungan, tapi tidak pernah sampai selesai.

Tidak sulit mencapai danau ini karena letaknya di tepi jalan. Namun karena di pinggir jalan raya, agak susah parkir sebenarnya, harus parkir di seberang jalan. Sementara di tepi danau berjejer kursi-kursi bambu untuk wisatawan duduk santai menikmati pemandangan sambil minum kelapa muda atau teh botol.

(Fitraya/detikTravel)(Fitraya/detikTravel)
(shf/fay)
link https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3372451/dilarang-galau-kalau-main-ke-danau-dendam-tak-sudah 
Visit Batu Layang

       Ada yang hobi foto Hunting? Nah, disini nih tempat foto yang bagus banget. Dijamin deh gak bakal kecewa kok ^_^ Ada yang tau gak Batu Layang dimana? Kalo gak tau nih gue kasih tau deh Description: https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP.kn_IU49Ok__0tKzdo582bQEsCb&pid=15.1&P=0&w=328&h=171 Batu Layang terletak di Batu Rajo Rejang, Hulu Palik Bengkulu Utara. Akses jalannya bagus kok guys! Nih, mimin kasih contoh spot foto yang bagus baget
  

                Nah loh gimana? Tertarik gak hunting kesana? Yuk kunjungi Batu Layang di Bengkulu! Semoga artikel ini bermanfaat ^_^
Cemoro Sewu in Bengkulu

       Setahu Anda, Cemoro Sewu itu dimana? Pasti Anda akan menduga jika Cemoro Sewu terletak di Pulau Jawa. Tapi ketahuilah, Provinsi Bengkulu juga punya Pantai Cemoro Sewu juga looh ^_^ YA, Pantai Cemoro Sewu terletak di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Kota Bengkulu. Lokasi ini berjarak kurang lebih 2 Jam dari pusat kota Bengkulu. Memang jauh sih, tapi Anda tidak perlu khawatir lag akses jalan ke sana sudah bagus dan mulus kok ^_^
 

                Pantai Cemoro Sewu sangatlah indah, asri dan bersih juga kok. Karang dan pasirnya masih sangat alami dan belum tercemar apapun. Jadi tunggu apa lagi! Lets Go visit Cemoro Sewu Bengkulu now!
MENJELAJAH LUBUK RESAM

       Jika Anda pencinta petualangan, maka Anda WAJB mengunjungi tempat ini. YA, objek wisata alam Lubuk Resam yang terletak di Desa Lubuk Resam, Kecamatan Puguk, Kabupaten Seluma Provisi Bengkulu menyuguhkan pemandangan nan indah dan sangat mempesona. Bagaimana tidak, jika anda berkunjung kesana Anda akan disuguhkan dengan 5 objek wisata yang menyenangkan yaitu alam pedesaan yang masih sangat asri, pemandian air panas alami, suasana hutan belantara yang memacu adrenalin, air terjun setinggi 200meter, dan yang terakhir gua alam yang sangat mempesona. Kali ini, Admin akan menampilkan beberapa foto yang menampilkan suasana objek wisata disana.
    

Itulah salah satu contoh dari Pesona Lubuk Resam. Ada tertarik? Ayo VISIT BENGKULU
Selayang Pandang Spot Rock Climbing Bengkulu

       Di Bengkulu, memang banyak tempat tempat yang dijadikan tempat Rock Climbing. Ada yang tahu dimana tempatnya? YA, spot Rock Climbing juga dapat anda temukan di UNIB, Bukit Kandis, Hitachi dan masih banyak yang lainnya. Nah ini dia salah satu spot Rock Climbing di Bengkulu, Hitachi.



       Memang tak terlalu ekstrime, namun lokasi Rock Climbing ini bias di jadikan salah satu refrensi anda jika ingin Rock Climbing di alam bebas ^_^ Bukan hanya sebagai tempat Rock Climbing saja, Hitachi juga merupakan salah satu tempat untuk berfoto – foto. Semoga artikel ini dapat membantu
Hitachinya Bengkulu


       Tempat wisata di Bengkulu memang sangat mempesona ^_^ Salah satunya Hitachi yang terletak jauh dari pusat kota Bengkulu. Hitachi berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Giri Mulya, Kabupaten Bengkulu Utara. Akses jalannya pun kurang memadai. Namun, sesulit apapun jalan menuju kesana, banyak sekali wisatawan local maupun non local yang mengunjungi tempat itu

       Berikut contoh spot – spot yang dijadikan tempat berfoto ria di Hitachi


Selain sebagai tempat berfoto, Hitachi  juga merupakan salah satu spot memancing juga looh ^_^ yuk kunjungi Hitachi guys!

Senin, 09 Oktober 2017

Sekilas Tentang Pulau Enggano, Raja Ampatnya Bengkulu

Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Dan Enggano merupakan sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dengan pusat pemerintahan berada di Desa Apoho. Luas wilayah Pulau Enggano 400,6 km², terdiri dari enam desa yaitu Desa Kahyapu, Ka’ana, Apoho, Malakoni, Meok dan Banjarsari.
Sekilas Tentang Pulau Enggano, Raja Ampatnya Bengkulu 1
Pulau ini berada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan koordinat 05° 23′ 21″ LS, 102° 24′ 40″ BT.
Secara geografis, Pulau Enggano berada di wilayah Samudera Indonesia yang posisiastronomisnya terletak pada 05°31’13 LS dan 102°16’00 BT.
Pulau ini memiliki banyak keunikan, baik itu suku, budaya, adat-istiadat, serta potensi wisata Sumber Daya Alam. Tidak hanya itu, disekitar pulau Enggano juga terdapat banyak pulau pulau kecil. Seperti pulau Mega atau sering disebut Pulau Dua.


PAKAIAN ADAT SUKU PULAU ENGGANO
Pakaian adat suku Pulau Enggano

Kemudian Pulau Gua Batu Berlubang, dimana menurut warga setempat memiliki mitos romantis. jika seorang pengunjung membawa pacarnya ke pulau tersebut maka dipercaya akan segera menikah dan setia seumur hidup.
Masyarakat Pulau Enggano juga dikenal ramah dan masih memegang erat budaya kearifan lokal. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri wisatawan dan potensi investasi yang aman kedepan.
Selain terumbu karang yang masih lestari, Pulau Enggano juga di temukan flora dan fauna yang tidak di temukan di tempat lain, seperti ikan Tuna Sirip Biru, Penyu Hijau, Penyu Sisik, burung endemik seperti Burung Betet Ekor Panjang, Burung Kacamata, Celepuk Enggano, Burung Tiung atau Beo Enggano dan masih banyak yang lainnya.


RUMAH ADAT SUKU PULAU ENGGANO
Rumah adat suku Pulau Enggano

Pulau Enggano di huni ada 5 suku asli yaitu, suku Kahaoa, suku Kaitora,suku Kauno, suku Kaarubi, Kaharuba dan di tambah 1 suku pendatang yang disebut dengan nama suku Kamay.
Setiap suku akan di pimpin salah seorang kepala suku. Setiap satu orang kepala suku akan di jaga dua orang penjaga pintu kepala suku. Setiap suku mempunyai satu buah rumah adat. Setiap ingin mengadakan upacara adat atau upacara hari-hari besar, warga Enggano di panggil oleh kepala suku untuk berkumpul di rumah adat dengan cara meniup Kamiyu. Yakni, sejenis terompet yang berasal dari keong laut seperti umang-umang.


Penjaga Pintu Kepala Suku Pulau Enggano
Penjaga Pintu Kepala Suku Pulau Enggano

Sebagian besar suku di Pulau Enggano masih menggunakan bahasa asli Enggano dan untuk bahasa pergaulannya, mereka menggunakan bahasa indonesia.
Sebagai pulau karang timbul (Raised Coral Island), Enggano memang menakjubkan. Dengan luasan pulau yang mencapai lebih dari 39 ribu hektare, ia menjadi tempat hidup lebih dari 868 kepala keluarga atau sekitar 3.000 jiwa.
Pesona gugusan pantai di pulau ini memang patut diacungi jempol. Selain terbilang alami dan bersih, ia menyimpan ribuan jenis ikan karang yang bisa dilihat langsung dengan mata telanjang. Oleh karena itu, tidak sedikit wisatawan yang datang menjadikan pulau ini sebagai spot memancing, baik itu dengan berkeliling perahu atau sekadar duduk di tepi pantainya.
Jadi jangan heran, bila di pulau ini, kita akan berjumpa dengan nelayan yang sudah terbiasa menangkap tangan udang karang atau lobster di sekitar pulau. Termasuk diantaranya adalah bertemu penduduk yang berburu ikan dengan alat tembak tradisional.
Jika seandainya mendapat sedikit sentuhan promosi dan perbaikan infrastruktur, pulau Enggano bahkan dapat disejajarkan dengan pesona wisata yang dimiliki Raja Ampat, Papua.

Surganya penjelajah

Menikmati Enggano, memang tak cukup jika hanya sehari. Sebab, pulau yang dikelilingi pulau-pulau kecil, seperti Pulau Dua (38,90 hektare), Pulau Merbau (6,8 hektare) dan Pulau Bangkai (0,26 hektare) ini, membuat kita seolah tak pernah cukup waktu menjelajahnya.
Sekalipun akses kendaraan roda empat memang sudah bisa dilintasi, meski dalam kondisi rusak. Namun, untuk lebih merasakan sensasi berpetualang, memang disarankan lebih baik menggunakan sepeda motor.
“Mobil memang sudah bisa melintas. Tapi tidak bisa menjangkau sejumlah sudut pulau. Kalau memang ingin menjelajah, gunakan sepeda motor atau berjalan kaki. Banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi,” ucap masyarakat setempat.


TARIAN SEMUT SUKU ENGGANO
Tarian Semut suku Pulau Enggano

Harus diakui, potensi wisata pulau Enggano, memang betul-betul mengagumkan. Bagaimana tidak, pulau yang telah dinobatkan sebagai Daerah Burung Endemik (Endemic Bird Area) ini, menyajikan beragam hal eksentrik untuk dinikmati. Salah satunya adalah, wisata pengamatan buaya sungai di sejumlah sungai atau muara yang ada di pulau ini.
“Ada juga yang unik di dalam hutan, disana ada namanya Jalan Jepang, sisa peninggalan penjajah pada zaman dahulu. Cuma penduduk jarang kesini, tapi kalau diminta bisa untuk ditemani,” kata salah seorang penduduk setempat.
Enggano memang konon ceritanya sempat disinggahi Jepang. Terbukti selain ada jalan lama di dalam hutan, di beberapa bibir pantai pulau ini banyak ditemukan bungker dan makam bertuliskan huruf Jepang. Dan harap maklum, bagi sebagian penduduk karena beranggapan peninggalan tersebut angker, jadi tak banyak cerita yang bisa digali dari sejumlah peninggalan sejarah tersebut.

Terisolir dan memprihatinkan



Jalan Dari Darmaga Kahyapu menuju Ke Desa Apoho (8/2016)
Jalan Dari Darmaga Kahyapu menuju Ke Desa Apoho (8/2016)

Meski demikian, di balik segala pesonanya tersebut. Pulau terluar Indonesia tersebut, nyaris dalam kondisi memprihatinkan. Arus lalu lintas yang terbatas dan ketersediaan jaringan listrik masik belum maksimal di Enggano. Membuat pulau ini menjadi terisolir.
Karena itu, jangan heran bila perangkat telekomunikasi sekeren apapun tak berjalan dengan baik di sini. Sebab sinyal hanya ada di titik-titik tertentu.
“Sudah puluhan tahun kami seperti ini. Harga bahan pokok mahal di sini, jadi kami harus berhemat sebaik mungkin,” ujar penduduk setempat.
Secara keseluruhan, mayoritas penduduk di Enggano adalah petani dan nelayan. Mereka menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam di lahan sawah atau perkebunan seperti pisang, melinjo, cengkeh atau kakao.
Namun sayang, akibat minimnya infratruktur dan akses transportasi yang berujung pada mahalnya kebutuhan pokok di wilayah ini, membuat masyarakat hanya mampu memproduksi hasil pertanian mentah. Jadi, ketika kapal masuk, umumnya masyarakat segera menjual hasil pertanian mereka hingga berton-ton lewat kapal.
Melimpahnya potensi pertanian tersebut, memang berbanding terbalik dengan saluran distribusi ekonomi di pulau ini. Sebab, transaksi hasil pertanian sangat bergantung dengan cuaca. Sekali saja, kapal telat atau tak sampai ke pulau, bisa dipastikan sejumlah hasil pertanian penduduk khususnya pisang, terpaksa gagal dijual.

Selengkapnya lihat di https://www.garudacitizen.com/sekilas-tentang-pulau-enggano/